Penyebab dan Solusi Setir Mobil Berat dan Bunyi

admin

Dalam hal ini terkadang kita akan sangat merasa kelelahan ketika membawa mobil pelan namun setir berat. Apalagi kondisi jalan berkelok memaksa kita untuk terus memutar roda kemudi.

Sistem setir mobil saat ini kebanyakan sudah mengusung elektrik power steering yakni sistem stir dengan bantuan motor listrik untuk meringankan beban kemudi. Sebelum pengaplikasian elektrik power steer ini, sistem hidorlik power steering menjadi pilihan utama.

Hidrolik power steering ialah sistem yang digunakan untuk meringankan beban kemudi dengan bantuan tenaga mesin melalui cairan hidrolik dalam hal ini minyak power steering. Namun masalah yang kerap melanda sistem hidrolik power steering ialah masalh stir berat.

Terkadang malah masalah stir berat ini hanya dirasakan di satu sisi kemudi atau setir berat sebelah. Ternyata penyebab masalah ini tidak jauh-jauh dari sistem hidrolik power steering yang bermasalah.

Penyebab Setir Mobil Berat

1. Oli Power Steering Kurang
Karena menggunakan prinsip hidrolik sebagai pemindahan tenaga, maka sistem power steering ini memerlukan fluida khusus yang mampu bertahan pada suhu tinggi dan tekanan tinggi. Biasanya oli power steering, menggunakan jenis ATF atau automatic transmission fluid yang biasanya diisi untuk transmisi otomatis mobil.

Ini karena secara prinsip, baik transmisi otomatis atau sistem power steering sama-sama bekerja dengan prinsip hidrolik, sehingga oli transmisi matic digunakan untuk mengisi power steering mobil. Namun oli akan mengalami degradasi tiap kali digunakan, proses degradasi memang hal yang wajar terjadi bukan hanya pada oli ATF tapi oli mesin juga bisa mengalami degradasi.

Kalau sebuah oli sudah mengalami degradasi maka kemampuannya dalam melumasi dan menghantarkan tenaga akan berkurang. Sehingga daya yang dihasilkan oleh pompa power steering tidak dapat disalurkan 100% ke steering rack. Hal ini yang membuat steer terasa berat. Selain karena faktor degradasi minyak power steering, kekurangan minyak power steering juga berpengaruh terhadap penyaluran tenaga dari pompa ke steering rack.

Kalau olinya kurang, otomatis tenaga yang disalurkan tidak bisa full. Untuk solusinya cek dulu bagaimana kualitas oli power steering pada mobil Anda. Kalau kondisinya hitam, maka segera ganti. Namun kalau masih merah Anda cukup cek volumenya. Isi kalau kurang, penggantian oli power steering umumnya dilakukan antara 25.000 km sampai 30.000 km.

2. Ban Mobil Kempes atau Gundul
Kalau bobot mobil lebih berat, otomatis stir mobil juga jadi lebih berat karena gaya tekan mobil menjadi lebih berat. Namun gaya tekan mobil ini tidak hanya dipengaruhi oleh beban penumpang atau barang didalam mobil. Lebar ban ternyata mempengaruhi beban kendaraan, hal itu karena tapak ban yang lebih luas membuat luas penampang ban yang menyentuh permukaan jalan juga jadi lebih luas, sehingga gaya tekan yang dihasilkan juga lebih besar.

Umumnya tapak ban bisa lebih lebar apabila kondisi ban kempes atau karena ban gundul. Khusus untuk ban gundul, Anda bisa melakukan rotasi ban dari depan ke belakang “dengan catatan ban belakang belum gundul”. Tapi kalau masalahnya hanya kempes pompa saja ban mobil Anda, nanti setir juga kembali normal.

3. Akibat FWA Yang Kurang Tepat
Mungkin Anda pernah memperhatikan ternyata roda mobil itu posisinya tidak vertikal 0 derajat. Ada sedikit kemiringan, biasanya bagian bawah roda lebih keluar dari pada bagian atas. Itu namanya sudut chamber, salah satu dari FWA “front wheel alignment”. FWA sendiri adalah setting yang dilakukan untuk mengatur posisi roda depan agar salah satunya bisa meringankan stir.

Seiring penggunaan mobil, FWA akan berubah, karena ban semakin terkikis dan faktor pemakaian. Sehingga FWA tidak bisa hanya dilakukan sekali tapi apabila ada gejala seperti setir berat atau setir yang tidak bisa kembali ke tengah secara otomatis itu tandanya FWA mobil Anda mulai kacau.

Solusinya Anda perlu pergi ke tempat balancing roda, disini Anda akan menemukan beberapa proses service terkait sudut roda depan dan penyeimbangan roda mobil yang dikenal dengan sebutan spooring balancing.

4. Long Tie Rod Mengalami Kerusakan
Long tie rod atau beberapa orang menyebutnya inner tie rod merupakan sebuah batang besi yang menghubungkan output dari rack steer ke steering knucle. Pada ujung inner tie rod terdapat sebuah ball joint yang digunakan sebagai engsel. Sehingga mampu menggerakan steering knucle meski suspensi mobil tengah bergejolak.

Masalah pada inner tie rod ini biasanya menyerang pada bagian ball joint yang dimaksud. Apabila ball joint mulai oblak, maka stir akan timbul gejala seperti getar, bunyi ketika dibelokan bahkan berat pada sebelah. Untuk masalah ini solusinya Anda tidak perlu mengganti satu set rack steer, Anda cukup mengganti satu unit inner tie rod “ada dua inner tie rod kanan dan kiri”.

5. Steering Rack Mengalami Kerusakan
Steering rack dalam sistem power steering hidrolik memiliki peran yang cukup penting, karena disinilah proses powering dilakukan. Didalam steering rack itu terdapat beberapa komponen seperti reck gear, rack seal dan pinion gear. Setidaknya ada tiga buah seal dalam rack gear yakni left seal, right seal dan center seal.

Left seal dan right seal akan bergerak mengikuti pergerakan rack gear, sementara center seal posisinya diam. Diantara seal-seal inilah oli power steering dihubungkan, sehingga ketika salah satu seal mengalami kebocoran otomatis tekanan hidrolik dari pompa power steering akan drop.

Hasilnya setir bisa berat sebelah bahkan berat kedua arah. Untuk masalah ini tergolong masalah berat. Meski hanya masalah seal, namun tidak ada bengkel yang mau hanya mengganti seal didalam steering rack. Karena selain prosesnya lebih rumit, seal pengganti ini juga umumnya tidak dijual. Jadi satu-satunya jalan Anda harus mengganti satu set steering rack.

6. Tekanan Pompa Power Steering Lemah
Berat ringannya putaran kemudi sangat dipengaruhi oleh tekanan hidrolik yang dihasilkan oleh pompa power steering. Sementara penghasil tekanan power steering itu diperoleh dari pompa power steering.

Pompa ini terletak pada mesin bagian depan, karena pulley pompa digerakan oleh pulley mesin melalui sebuah v-belt. Pompa ini juga bisa mengalami kerusakan yang menyebabkan tekanan output dari pompa turun, sehingga setir akan lebih berat. Cara mengatasinya Anda cukup mengganti pompa tersebut dengan yang baru.

7. V-Belt Putus
Seperti yang kita singgung diatas pompa power steering digerakan oleh pulley mesin melalui sebuah v-belt. Umumnya v-belt ini terbuat dari bahan karet sehingga saat diletakan pada pulley berbahan logam tidak akan selip. Namun terkadang ada material lain yang mengganggu misal ceceran oli. Ceceran oli ini sering ditemukan seusai melakukan penggantian oli mesin, kalau oli ini membasahi permukaan pulley atau V-belt maka koneksi V-belt dengan pulley akan lebih licin.

Hal tersebut memicu V-belt untuk putus, kalau V-belt putus semua komponen pendukung mesin seperti altenator, kompresor Ac dan pompa power steering tidak akan berfungsi. Sehingga setir terasa berat, aki drop dan suhu kabin akan terasa panas. Dan solusinya cukup mudah Anda tinggal mengganti V-belt yang putus. Namun sebelum memasang V-belt baru, ada baiknya Anda membersihkan pulley dari ceceran oli agar kejadian serupa tidak langsung terulang.

Demikianlah pembahasan mengenai Penyebab dan Solusi Setir Mobil Berat dan Bunyi semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semua.

Tags

Artikel Terkait

Tinggalkan komentar