Selain karena faktor menstruasi dan penyebab lainnnya, kram perut juga kerap terjadi akibat kehamilan. Kram perut yang dialami pada ibu hamil adalah suatu hal yang normal terjadi. Namun, jika kram perut yang dialami dibarengi dengan munculnya gejala-gejala lain, hal tersebut patut untuk diwaspadai karena dapat membahayakan janin.
Terdapat dua tipe wanita pada masa kehamilan. Pertama ada sebagian wanita pada masa kehamilan tidak mengalami gangguan atau hanya terjadi sesekali saja, namun ada pula sebagian wanita yang sering mengalami gangguan seperti masalah kram atau kontraksi di perut. Pada keadaan normal, kram perut adalah hal yang biasa terjadi, namun ada juga kram perut yang menjadi tanda adanya gangguan pada rahim atau janin.
Pada keadaan normal, kram perut terjadi akibat perkembangan janin dan rahim yang ikut membesar sehingga menyebabkan perut menjadi kram. Agar lebih jelas,berikut ini adalah beberapa penyebab kram perut pada masa kehamilan yang kerap terjadi.
Penyebab Kram Perut Pada Ibu Hamil
1. Membesarnya ukuran Rahim
Perkembangan janin dalam rahim menjadi salah satu penyebab kram perut. Hal ini disebabkan ketika janin mulai berkembang, maka rahim akan ikut membesar. Membesarnya ukuran rahim tersebut guna mendukung jaringan ikat, atau ligamen yang menghubungkan tulang panggul dan rahim akan meregang sehingga rahim terasa lebih kencang dan dapat menimbulkan kram perut.
2. Terlalu intens melakukan aktivitas seksual
Kram perut pada masa kehamilan juga bisa disebabkan karena terlalu intens melakukan hubungan badan. Saat hamil, seks memang bisa dilakukan namun ada batasannya. Jika terlalu intens dan berlebihan dapat membahayakan ibu dan janin, serta kerap mengalami masalah kram perut.
3. Terlalu banyak gas dalam perut
Perkembangan janin dalam rahim akan membuat produksi hormon progesteron dalam tubuh menjadi meningkat. Kondisi tersebut dapat menyebabkan pencernaan mengalami penurunan kecepatan dalam mencerna makanan. Kondisi tersebut dapat memicu peningkatan gas dalam usus besar dan memberikan tekanan yang kuat pada perut.
Perkembangan janin yang membesar dapat memperparah kondisi tersebut. Karena tekanan tersebut juga akan semakin kuat dan membuat perut menjadi sakit dan mengeras. Untuk mengatasinya, anda harus banyak konsumsi makanan tinggi serat dan mengurangi makanan berlemak karena lebih sulit dicerna.
4. Perubahan pada posisi rahim
Janin yang mulai membesar akan membuat rahim cenderung berpindah-pindah posisi seperti miring ke bagian kanan atau ke bagian kiri. Ketika rahim miring inilah yang membuat beberapa ligamen di sisi sebaliknya menjadi tertarik dan mengencang. Tertariknya ligamen tersebutlah yang menyebabkan munculnya rasa nyeri dan kram perut.
5. Tekanan pada sendi, otot dan pembuluh darah
Pada masa kehamilan, secara otomatis akan terjadi peningkatan pada otot, sendi dan pembuluh darah. Hal tersebut menjadi salah satu pemicu munculnya rasa nyeri terlebih pada saat sedang batuk atau beraktivitas fisik.
Cara Mengatasi Kram Perut Pada Masa Kehamilan
Meskipun dapat dikatakan sebagai keadaan yang normal terjadi, kram perut pada masa kehamilan akan menimbulkan rasa yang tidak nyaman. Untuk membantu meringankannya, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:
– Bila kram perut terjadi akibat terlalu banyak gas dalam perut, anda dapat mengatasinya dengan menggerakkan tubuh atau melakukan olahraga ringan, anda juga dapat mandi dengan air hangat untuk merilekskan tubuh. Selain itu, anda juga perlu menghindari konsumsi makanan dan minum yang mengandung gas seperti kubis, kacang, dan minuman bersoda.
– Bila kram perut terjadi akibat terlalu intens berhubungan badan dengan pasangan. Cara yang dapat anda lakukan adalah dengan memijat lembut bagian punggung. Selain itu, lakukan hubungan badan secara lembut dan perlahan.
– Hindari melakukan gerakan secara tiba-tiba saat terjadi kram perut. Anda dapat membungkukkan badan ke arah sumber sakit untuk membantu meredakan nyeri. Selain itu, konsumsi lebih banyak air putih untuk mencegah dehidrasi. Karena dehidrasi juga bisa menimbulkan kontraksi palsu.
– Kram perut yang terjadi pada trimester terakhir dapat disebabkan akibat kontraksi palsu. Jika terjadi hal tersebut, cara mengatasinya adalah dengan berbaring untuk meredakan nyeri. Jika terasa nyeri pada bagian kiri, maka berbaring ke arah kanan atau sebaliknya. Selain itu, posisikan kaki lebih tinggi dari posisi kepala, anda dapat menggunakan bantal untuk mengganjal kaki.
Meskipun dianggap normal, ada beberapa gejala yang mengiringi kram perut yang sebaiknya diwaspadai. Seperti ada rasa sakit pada saat buang air kecil, kram perut terasa sangat berat dan tidak menghilang, keluar cairan atau flek darah dari vagina, muntah, demam dan menggigil. Jika kram perut masa kehamilan disertai dengan tanda-tanda tersebut, maka sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.