Manfaat Kurkumin Pada Kunyit

admin

Kunyit (Curcuma longa) adalah salah satu rempah-rempah yang umum digunakan sebagai penambah rasa atau pewarna alami pada makanan. Kunyit banyak dibudidayakan di negara India serta Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Kunyit memiliki berbagai senyawa aktif, salah satunya yang populer adalah kurkumin (Curcumin). Kurkumin memiliki sifat anti-inflamasi dan menjadikan kunyit sebagai makanan fungsional, yang memiliki efek positif yang potensial terhadap kesehatan tubuh. Karena manfaat kurkumin yang sangat baik bagi kesehatan, kunyit menjadi ramuan obat yang banyak disebutkan dalam semua ilmu pengetahuan, terutama dalam pengobatan tradisional India, Ayurvedic.

Manfaat Kurkumin

1. Meningkatkan Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah
Disfungsi endotelium atau lapisan dalam pembuluh darah, merupakan penyebab utama penyakit jantung yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk mengatur tekanan darah, mencegah terjadinya pembekuan darah, dan berbagai faktor pencetus gangguan jantung dan pembuluh darah lainnya.

Manfaat kurkumin ialah meningkatkan fungsi endotelium dan membantu menurunkan terjadinya risiko penyakit jantung pada berbagai penelitian dengan hewan coba maupun kepada manusia. Sebuah penelitian menemukan bahwa kurkumin sama efektifnya dengan olahraga dan bekerja sebaik obat Atorvastatin, salah satu obat untuk kolesterol.

Sebuah studi secara acak melibatkan 121 orang yang menjalani operasi bypass arteri koroner. Pada kelompok intevensi diberikan 4 gram kurkumin per hari dan kelompok kontrol diberikan plasebo pada beberapa hari sebelum dan sesudah operasi. Hasil penelitian menunjukkan kelompok yang menerima kurkumin mengalami penurunan risiko 65% terkena serangan jantung selama perawatan di rumah sakit (5).

2. Mencegah dan Mengobati Kanker
Berbagai penelitian menunjukkan kurkumin mampu mencegah dan mengobati berbagai macam jenis kanker, termasuk mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan penyebaran kanker pada tingkat molekuler.

Otoritas global Cancer Research UK menyatakan bahwa kurkumin dalam kunyit memiliki efek antikanker, mampu membunuh sel kanker serta mencegah penyebaran sel kanker pada organ lain. Kurkumin diketahui memiliki efek yang sangat efektif pada sel kanker payudara, kanker usus, kanker lambung dan sel kanker kulit.

Sebuah penelitian dengan hewan yang dilakukan oleh para peneliti di Baylor Scott & White Research Institute menemukan bahwa kurkumin bahkan mungkin dapat melawan kondisi resistensi atau kebal terhadap obat-obatan kemoterapi pada pasien dengan jenis kanker adenokarsinoma duktus pankreas (PDAC). Kanker ini merupakan bentuk kanker pankreas yang agresif.

Dalam penelitian yang dilakukan selama 30 hari pada 44 pria dengan lesi di usus besar yang dapat beresiko menjadi sel kanker, konsumsi 4 gram kurkumin per hari mampu mengurangi jumlah lesi sebesar 40% .

3. Sebagai Agen Anti-Inflamasi
Kurkumin memiliki anti-inflamasi yang sangat kuat, dan dapat dikombinasikan dengan obat anti-inflamasi lain tanpa menimbulkan efek samping. Anti-inflamasi sendiri berperan dalam melindungi tubuh dari berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, sindrom metabolik, Alzheimer dan berbagai kondisi degeneratif lainnya.

Kurkumin bekerja dengan memblokir NF-kB, molekul yang bergerak ke inti sel dan mengaktifkan gen yang terkait dengan peradangan. NF-kB diyakini memainkan peran utama dalam banyak penyakit kronis.

Alzheimer merupakan sebuah penyakit neurodegeneratif yang terjadi akibat adanya stres oksidatif dan peradangan pada sel otak, sehingga terjadilah mekanisme neurotoksis yang menyebabkan timbulnya plak amiloid dan terjadilah penurunan berbagai kemampuan kognitif secara gradual.

Sebuah penelitian in vivo dilaksanakan pada tikus dengan penyakit Alzheimer. Tikus diberikan suplementasi kurkumin sebesar 7.5mg/kg berat badan perhari selama satu minggu. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak kurkumin mampu menembus penghalang darah di otak, menurunkan luas plak amiloid, sehingga menekan mekanisme toksisitas Alzheimer. Studi ini menunjukkan kurkumin pada kunyit sangat potensial dalam mengobati gejala Alzheimer secara klinis.

Kurkumin dalam kunyit juga diketahui efektif dalam mengatasi berbagai gejala rheumatoid artritis (RA) atau radang pada persendian yang banyak disebabkan oleh autoimun. Sebuah metaanalisis terhadap 8 penelitian terhadap pemberian ekstrak kunyit (kurkumin) dengan dosis 1000 miligram per hari menunjukkan hasil yang positif efektif terhadap artriris.

Fakta tersebut juga didukung dengan hasil dari sebuah penelitian pada 45 orang pasien dengan RA, pemberian kurkumin diketahui lebih signifikan dalam memperbaiki prognosis penyakit dibandingkan dengan pemberian sodium diklofenak, obat RA umum yang efektif namun tinggi resiko komplikasi terhadap gangguan pencernaan. Pemberian kurkumin juga diketahui aman dan sangat rendah terhadap efek samping.

4. Meningkatkan Kadar Antioksidan dalam Tubuh
Kurkumin adalah antioksidan kuat yang dapat menetralkan radikal bebas serta meningkatkan aktivitas enzim antioksidan dalam tubuh. Kurkumin bekerja dengan cara memblokir radikal bebas dan stres oksidatif serta merangsang tubuh untuk meningkatkan produksi antioksidan yang penting dalam sistem pertahanan tubuh melawan berbagai macam penyakit.

Manfaatnya dalam meningkatkan kadar antioksidan dalam tubuh juga menyebabkan kurkumin mampu mengoptimalkan proses detoksifikasi racun dan bahan berbahaya dalam tubuh oleh organ hati, serta menekan efek karsinogenik dari berbagai faktor eksternal.

5. Meningkatkan Fungsi Otak dan Kognitif
Kurkumin dapat meningkatkan hormon BDNF (brain-derived neurotrophic factor), yakni sebuah protein berkaitan dengan hormon pertumbuhan, menjadi penanda faktor pertumbuhan sel persarafan baru di otak. Rendahnya hormon BDNF dikaitkan dengan berbagai gangguan otak, termasuk depresi dan penyakit Alzheimer.

Mekanisme kurkumin dalam meningkatkan produksi hormon tersebut akan menyebabkan munculnya pertumbuhan neuron baru sehingga menekan berbagai proses degeneratif di otak, termasuk menunda atau membalikkan banyak penyakit otak dan penurunan fungsi otak yang disebabkan oleh faktor usia.

6. Mencegah Depresi
Jurnal Phytotherapy Research menerbitkan hasil penelitian inovatif pada tahun 2014. Dalam penelitian tersebut, 60 sukarelawan yang didiagnosis dengan gangguan depresi mayor dibagi kelompok untuk mendapatkan pengobatan dengan kurkumin, fluoxetine, dan kombinasi keduanya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok yang menerima kurkumin dengan dosis 1000 miligram per hari selama 6 minggu memiliki efektivitas yang sama dengan fluoxetine sebesar 20 miligram dalam mengelola depresi.

7. Meningkatkan Kesehatan Kulit
Kunyit sangat kaya akan manfaatnya bagi kesehatan kulit. Sebuah review sistematis terhadap manfaat kurkumin baik dikonsumsi oral maupun dioleskan pada kulit berhasil menemukan fakta bahwa terdapat 10 dari 18 penelitian yang berhasil membuktikan bahwa kunyit secara signifikan meningkatkan kesehatan kulit.

Adapun beberapa manfaatnya pada kesehatan kulit antara lain memberikan efek mencerahkan dan bercahaya, mempercepat penyembuhan luka, meredakan jerawat dan menyamarkan luka bekas jerawat, serta menekan kekambuhan penyakit psoriasis.

Kunyit dalam bentuk krim juga diketahui efektif dalam mengatasi infeksi parasit pada kulit. Sebuah penelitian melibatkan 814 penderita skabies, dilaksanakan pemberian krim kunyit selama 3 hingga 15 hari. Setelah evaluasi dilaksanakan, sebanyak 97% kasus dinyatakan sembuh dari skabies. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa kunyit merupakan obat skabies yang paling mudah didapatkan, selain juga memiliki harga yang terjangkau oleh setiap kalangan masyarakat.

8. Membantu dalam Regulasi Diabetes dan Melawan Obesitas
Kurkumin diketahui 400 kali lebih potensial dalam mengaktivasi enzim AMPK (activated protein kinase) dibandingkan dengan penggunaan metformin, obat diabetes oral. AMPK merupakan enzim yang berperan penting dalam regulasi atau pengaturan metabolisme glukosa dan lemak dalam tubuh manusia. Enzim ini bertugas menurunkan kadar gula darah dan kolesterol jahat dalam hati.

Pada penelitian dengan hewan coba, suplementasi kurkumin sebesar 50 mg/Kg berat badan/hari menurunkan terjadinya komplikasi neuropati atau kematian saraf yang juga dapat mengarah kepada kegagalan pada organ ginjal (nefropati). Kurkumin merupakan senyawa yang sangat potensial untuk dikembangkan dan menjadi alternatif dalam pengobatan diabetes mellitus.

Manfaat kurkumin adalah sangat efektif untuk menurunkan berat badan akibat obesitas. Hal ini berkaitan dengan kemampuan kurkumin dalam menekan proliferasi atau pertumbuhan sel lemak dalam jaringan adiposa. Kurkumin juga diketahui menghambat infiltrasi atau penurunan jumlah makrofag dan aktivasi NF-kB yang dapat menyebabkan peradangan serta berbagai penyakit metabolik lain akibat penumpukan lemak.

Tags

Artikel Terkait

Tinggalkan komentar